LARAVEL 7 | Mengenal direktori Laravel dasar
jika sebelumnya kita sudah menginstal laravel alangkah baiknya kita tau direktori atau file file dasar yang digunakan untuk menunjang penggunaan framework laravel.
Dilaravel kita dihadapkan dengan banyak sekali direktori direktori entah itu kegunaanya seperti apa tidak tahu, maka dari itu mari kita cari tahu Bersama sama hehe😊
Gambar diatas merupakan isi dari folder project Laravel yang kita buat sebelumnya, pada dasarnya kita fokus dulu kepada folder folder yang dominan kia gunakan untuk kebutuhan membuat project
1. Folder routes berisikan 4 file seperti api.php, channels.php, console.php dan web.php. Kita fokus dulu pada web.php, apa sih gunanya web.php ini?. Web.php ini gunanya untuk mengarahkan atau routing kehalaman halaman yang kita inginkan
Default yang ada di dalam web.php adalah rute dengan tujuan public atau bisa dikatakan direktori awal saat kita pertama kali mejalankan project Laravel
Saat kita menjalankan project dengan melakukan start serve disana kita dapat mengakses halaman server di http://127.0.0.1:8000 nah halaman ini lah yang disebut halaman direktori awal belum bercampur dengan link kita katakan seperi contoh berikut http://127.0.0.1:8000/login.
kode diatas merupakan kode yang akan kita jumpai pada file web.php saat kita telah berhasil membuat projek laravel. Kode berikut dapat diartikan sebagai berikut :
route dengan method transfer protocol get, url “/” dan arahkan ke view welcome
2. Folder resources berisi 4 folder didalamnya namun kita fokus ke folder terakhir yaitu folder views.
Apa itu folder views?. Folder views merupakan folder yang berisi halaman website. disini nanti kita bisa menambahkan halaman website baru bisa seperti about, contact dan lain lain. Halaman welcome Laravel saat kita pertama kali menjalankan disimpan difolder views ini dengan nama welcome.blade.php.
tapi tapi kenapa kode programnya hanya return view(‘welcome’) kok tidak return view(‘welcome.blade.php’) seperti framework codeigniter yang penamaannya harus lengkap?. Nah ini lah kehebatan Laravel, Laravel menyediakan templating yang bernama blade, jadi saat kita membuat halaman baru, kita harus menyimpannya dengan namafile.blade.php
3. Kemudian ada file dengan nama .env tepatnya berada diluar folder seperti gambar berikut :
File .env ini berhubungan dengan database, yuk sneak peek ke dalam file .env ini. Gambar dibawah merupakan isi dari file .env. defile .env ini kita setting database yang akan terhubung dengan project kita
Yang perlu dirubah hanya DB_DATABASE sesuai dengan nama database yang kita buat di phpMyAdmin nantinya.
Jika xampp kalian setting menggunakan password kalian dapat menambahkan password tersebut di DB_PASSWORD, jika xampp kalian tidak menggunakan password kalian bisa mengosongkannya
4. Folder database -> migrations, migration merupakan kelebihan dari Laravel dibandingkan dengan framework codeigniter, migration digunakan untuk version control dari database, dapat dikatakan seperti ini, umpama kita bekerja dalam team, dari team ada perubahan pada database kita, seperti renam kolom, penambahan atau pengurangan kolom, sebelum memakai framework Laravel pasti kita melakukan akses phpMyAdmin kemudian export databasenya kita kirim file hasil export dan kita import pada computer kita, dengan migration dari Laravel itu tidak diperlukan lagi, karena perubahan yang kita lakukan pada database kita buat atau simpan pada file migration ini
5. Controller yang berada pada folder App -> http -> Controller -> nama_controller.php yang kalian buat
Seperti yang kita tau controller digunakan untuk mengatur data bisa kita ambil data langsung menggunakan query builder dan kita kirimkan ke view atau menggunakan ORM milik Laravel dengan cara mengakses model yang kita akan bahas dilain kesempatan hehe.
Mungkin segitu aja untuk pengenalan beberapa folder dasar atau pengenalan file dari Laravel, jika ada yang ingin ditambahkan silahkan komentar ya. Terima kasih 😊